Kaboelsiagian

Ada sebab mengapa kita mengenal seseorang itu dalam hidup kita. Sama ada kita perlu mengubah hidup dia atau dia mengubah hidup kita....

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #30 Selesai)

Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #30 Selesai)

#TantanganGurusiana.id #30HariMenulisGurusiana.id #TantanganMenulisKe30#13/02/2020

Panggilan Hati Jadi Guru

Paragraf 30

Waktu terus berlalu lama menunggu setahun lamanya. Menunggu setahun untuk gaji pertama akan di bayarkan, oleh pemerintah waktu itu begitu lama rasanya. Bersabar dan menenangkan diri, berharap akan baik-baik saja.

Selama menunggu omak mulai sakit-sakitan, makan tak laku, tidur tak nyenyak. Hari-kehari berlalu dengan perawatan dokter, obatnya selalu di minum. Perawatan selalu di berikan tak lepas dari sisinya setiap saat.

Berobat ke dokter spesialis juga sudah di lakukan. Ketika itu sakitnya koma tiga hari tiga malam, tetangga sudah ramai datang melihat kondisi omak. Omak tak sadar hanya nafasnya saja yang berdetak, tubuhnya makin lama kurus dan pucat. Kakak serta abang mengaji yasin, berharaf pada yang kuasa untuk sebuah pertolongan.

Semua keluarga sepakat untuk membawanya ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Saya juga setuju sebab sudah terlalu banyak tanda-tanda yang aneh saya rasakan.

Mulai bunyi burung Elang yang mengitari belakang rumah, ketika sampai di Adam Malik dompet saya tinggal di Ambulance. Menyatu padu pula ketika paginya saya beli obat ke apotik saya panggil pelayan apotik dengan nama "Omak" ternyata salah orang, pelayan toko itu kebingungan dengan saya, ia hanya diam tak menjawab.

Saya berlari ke toko apotik yang lain, setelah obat saya beli berlari ke ruangan omak. Di ruangan Omak di rawat Ayah, adik serta kakak saya menangis histeris melihat kondisi omak. Ayah tak henti-hentinya membacakan dua kalimat syahadat tepat di telinga Omak, suara ayah lirih penuh isak tangis, dadanya sesak namun ia tetap membisikkan kalimat itu.

Kami semua menangisi kepergian Omak yang sangat kami sayangi. Yang sangat kami banggakan, sangat kami idolakan, tokoh masyarakat yang di rindukan, guru mengaji untuk putera putrinya yang tegas, guru mengaji bagi anak-anak di lingkungan kami.

Pemandu fardu kipayah yang selalu di cari, mengurus serta memandikan mayyit di masa hidupnya. Tubuhnya yang terbujur kaku, bersih wajah masih segar wangi tanpa menebarkan bau. Sungguh omakku sangat di rindukan, wajahnya merona tak ada cacat sedikitpun ketika ia di jemput sang khaliq.

Isak tangis di Rumah sakit Adam Malik-Medan pecah membelah kesunyian malam, hingga tak terasa Ambulance datang untuk membawa jenazahnya ke kampung halaman. Di iringi duka menyayat perjalanan berlalu dengan kesedihan tak terkira, rasanya hidup ini tak ada artinya.

Dunia terasa hampa hidup bagaikan reumputan di tepi jalan, hilang harapan ingin membahagiakan ibunda tercinta. Omakku yang ku cinta dan yang kusayang kini meninggalkan sejuta kenangan, tanpa sempat menikmati hasil kerja kerasku selama ini.

@@@

Tepat pukul 4 sore tanggal 9 Juni 2014 Ambulance yang membawa jenazah Omak dan seluruh keluarga, sampai di rumah. Dari kejauhan keluarga yang lain menangisi kepergian Omak, ramai menanti kedatangannya. Isak tangis meledak mengisi keharuan akan kepergiannya, pelayat yang lain ikut sedih dan menangis hingga beranjak membacakan surat Yasin.

Keesokan harinya jenazah Omak di sholatkan kemudian di semayamkan di peristirahatannya yang terakhir. Pengunjung berduyun-duyun mengantarkan bersama jenazah Omak. Mereka sangat antusias hingga ke kuburan, banyak yang menangisi kepergiannya. Sampai banyak yang mendoakannya supaya husnul khotimah, agar jasadnya di terima di sisi tuhan Allah Swt.

Ku ucapkan terimakasih atas antusias mereka sejenak beranjak pergi usai Omak di kebumikan dan meminta maaf atas kesalahan Omak baik yang di sengaja atau tidak. Dan jika ada hutang piutang Omak mintalah ke saya Bapak/ibu, dan sanak saudara lainnya menganggukan tanda setuju.

Dalam perjalan pulang walau terasa masih ramai dengan saudara lainnya, namun perasaanku terasa sunyi. Hampa terasa hidup, hilang sudah kebahagian akam kasih sayang Omakku tercinta. Musnah sudah harapan akan cita-cita membelikan Omak rumah yang tidak bocor, tidur di sopa yang empuk.

Ya Allah mengapa secepat ini engkau panggil Omakku, di saat aku ingin membahagiakannya, ingin mencukupi kebutuhan yang ia dambakan selama ini. Mengapa ya Allah?

Ayahku yang mendengar rintihanku mencoba menasihatiku bahwa apa yang engkau inginkan selama ini belum terlambat nak, dengan bersedekah semua ke inginanmu akan sampai padanya. Ayah juga sudah tua nak, sebentar lagi ayah juga akan menyusul Omakmu, jadi marilah kita sama-sama mendoakannya agar Omakmu tenang bersama Allah.

Kakak dan abang juga mengingatkan "agar saya tekun dan sungguh-sungguh dalam mengajar, pahalanya akan mengalir pada omak kita dek. Bersedekahlah pada anak-anak yang engkau ajari setiap hari, pasti ada juga yang anak yatim. Mungkin inilah dek panggilan hatimu menjadi guru agar engkau mengerti keinginan Omak kita selama ini.

Dimana selama ini ia menginginkamu mengajar, mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa. Menginginkanmu hingga lulus PNS walau belum sempat ia mencicipi gaji pertamamu. Dek, jangan engkau bersedih masih ada Ayah dan kami semua saudaramu yang menyayangi dan mencintaimu, seperti cinta dan sayang Omak kepada kita semua. Mari kita sama-sama berdoa agar Omak tenang di sisi-Nya. Berbakti kepada orang tua menempati posisi yang tinggi di dalam islam.

@@@

Ketika orangtua sudah meninggal, maka tak ada lagi yang bisa kita lakukan selain memanjatkan doa untuk mereka. Dan memang tidak ada lagi yang bisa diharapkan oleh orangtua yang telah meninggal, kecuali untaian kalimat doa dari sang anak. Itu artinya, mendoakan kedua orangtua yang sudah meninggal merupakan keharusan bagi seorang anak.

Mendoakan orangtua yang sudah meninggal bisa dilakukan sembari berziarah ke kuburnya ataupun dilakukan di rumah seusai melaksanakan salat. Ada hadist yang mengatakan bahwa, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara. Yaitu, sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak saleh."

Berikut doa yang bisa kita ucapkan supaya orangtu kita mendapat pengampunan dan perlindungan di surga. Hubungan orangtua dan anak akan terputus ketika salah satunya meninggal dunia. Namun, meskipun kita tak bisa lagi melayani mereka secara langsung, kita bisa mengirimkan doa ini pada mereka.

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots- tsawbul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa a ‘idzhu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.

Artinya : wahai Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dam muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.

Kalau yang sudah meninggal adalah ibu (perempuan), maka lafadz 'HU' diganti menjadi 'HA' (Allahummagh fir Laha). Dan jika keduanya sudah meninggal, maka lafadz 'HU' diganti menjadi 'HUMA' (Allahummagh fi La Humma).

@@@

Meski orangtua kita sudah meninggal, masih ada cara bagi anak untuk tetap bisa berbakti pada mereka. Namun belum banyak orang yang mengetahuinya.

Cara berbakti pada orangtua yang sudah meninggal:

1. Memohon ampunan kepada orangtua melalui Allah dengan taubat nasuha. Jujurlah kepada Allah kalau kamu pernah berbuat durhaka kepada orangtua sewaktu masih hidup.

2. Menshalatkan dan menguburkan jenazah dengan cara yang baik.

3. Memohon ampunan kepada Allah untuk kedua orangtua.

4. Membayar dan melunasi hutang orangtua semasa hidup.

5. Melaksanakan wasiat almarhum sesuai syariat.

6. Menyambung tali silaturahmi dengan mereka yang pernah menjalin silaturahmi dengan orangtua.

7. Menjaga nama baik orangtua yang sudah meninggal.

@@@

Cara obati rindu pada orangtua yang sudah meninggal. Selain mendoakan, kita bisa juga mengobati rindu pada orangtua. Rindu ini nyatanya bisa diekspresikan dengan amalan-amalan yang bisa kita lakukan untuk mereka. Cara mengobati rindu kepada orangtua yang sudah meninggal :

1.Bersedekah, bisa dengan harta, ilmu, atau memberi makan dan minum pada orang yang membutuhkan dan meniatkan pahalanya untuk kedua orangtua. 2. Membaca al-Quran. Tapi kalau tidak sanggup khatam, bacakan surat Yasin. Kalau tidak sanggup, paling sedikit bacakan ummul Quran, yaitu Al Fatihah. Ziarah ke makamnya.

Walahu A’lam Selesai

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bismillah allahumaghfirlaha warhamha wa afihi wa'fu anha Aamiin. Smoga sabar dan ikhlas yang ditinggalkan

23 Oct
Balas

Semoga husnul khotimahAlfatihah

13 Feb
Balas

Amin ya robb

13 Feb

Bagus sekali untuk pembelajaran buat yang membaca

13 Feb
Balas

Terimakasih bunda

13 Feb

Semoga Khusnul khatimah. Amin.

04 Jul
Balas

Tulisan yang menyentuh. Turut berduka cita. salam kenal.

13 Feb
Balas

Salam kenal juga

13 Feb

Tulisan yang sangat bermakna, terutama bagi yang masih memiliki kedua orang tua....

14 Feb
Balas

Terimakasih ya pak, salam kenal

15 Feb

luar biaso,saya ikut terharu,jg ikut mendoakan. semoga almh omak husnul khatimah..aamiin...,mantsb bung...bahasanya runtut dsn ensk diiikuti..salam horass..

14 Feb
Balas

Terimakasih ayah mert..?

15 Feb

Seperti sedih, padahal bukan karena sesalan, mungkin keharuan yang dalam. Bolehkah saya bilang "Keharuan dalam berbakti pada orang tua yang tak berkesudahan"

13 Feb
Balas

Betul sekali, terimakasih untuk komentarnya. Airmata mengalir saat menulis. Sekali lagi terimakasih banyak pak

13 Feb

salam literasi

04 Jul
Balas



search

New Post