#TantanganGurusiana.id

#30HariMenulisGurusiana.id

#TantanganMenulisKe25#08/02/2020

Panggilan Hati Jadi Guru

Paragraf 25

Akhirnya saya sarjana, nggk nyangka. Ini membuatku bahagia, awal karirku untuk lebih berkembang. Hatiku bahagia senang sekali, setelah sekian lama berjuang banyak kisah menjadi pengalaman berharga yang selalu mewarnai semangat menuju sukses.

"Omak sogot au wisuda, dohot ma halak aya dohot omak. Songoni aka akak, sude hita di san. Hita sewa motor Avanza. Hihi!

"Olo ma aya, sombu ma hu lala sidung sikola mi. Rup ma hita sude, bahagia na da tuhan syukur ma tu na mar kuasa i".

@@@

Pagi yang cerah membawa suasana hati penuh makna. Hari tampak cerah mewarnai persiapan keberangkatan kami menuju akhir kuliah, yaitu wisuda bersama seluruh angkatan tahun 2007.

Ayah dengan baju kokonya terlihat di wajahnya yang ceria, ibu bergaun indah berhijab sopan penuh wibawa. Ketiga kakakku ikut serta mewarnai kegembiraan ini, ada tawa yang menganga di setiap senda gurai yang menjamah.

Ada cerita lucu pula mewarnai perjalanan. Omak yang duduk di depan beserta ayah menjadi bahan pembahasan kami dalam perjalanan. Betapa tidak lucu, ayah dan ibu bagai pengantin baru dengan busananya yang kompak, terlihat serasi bagai raja dan ratu.

Kadang omak dengan canda tawanya merubah suasana tawa penuh gembira. Hilang capek rasanya, hilang kesusahan yang dulu kurasakan, hilang penat yang selama ini menggerogoti, hilanglah sudah perasaan lelah marilah kita bergembira.

Kakak-kakak merasakan bahagia, sesekali mereka menyuguhkan makanan hasil kebun ayah dan omak, jagung rebus hasil panen jadi saksi membawa kisah padu berbingkai. Beberapa buah-buahan lainnya jadi makanan yang mengisi kebahagiaan kami menuju wisuda ke Rantau Prapat.

Bersambung...