Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #23)
#TantanganGurusiana.id #30HariMenulisGurusiana.id #TantanganMenulisKe23#06/02/2020
Panggilan Hati Jadi Guru
Paragraf 23
Pernah ketika hujan deras. Saat pulang kuliah, sampai menjelang maghrib tak ada tumpangan. Pulang jalan kaki terlalu jauh, namun terpaksa di lakukan supaya sampai kerumah. Sampai jam sembilan malam barulah ada angkot terlihat, itupun saat istirahat di warung makan.
Terpaksa saya tunggu hingga mereka selesai. Saya berpikir kuliah ke Rantau Prapat Labuhanbatu begitu jauh. Apalagi kendaraan tidak ada, sementara pekerjaan rutin sehari-hari wajib di kerjakan. Lama merenung dengan kondisi dan keadaan ini.
Menunggu memang membosankan, hingga akhirnya kami berangkat. Sesampainya di Kampung Pajak sudah jam 10.00 Wib malam, sementara kekampung masih ada 32 Km lagi yang harus di tempuh. Beruntung ada mobil angkutan yang membawa pisang lewat. Saya tompangi dan naik di belakang, begitulah kadang ku lalui agar sampai atau bisa kuliah atau kembali.
Tahun demi tahun di jalani dengan kesabaran, sabar dalam menjalani kuliah yang sangat sulit. Hingga sampai tahun ketiga masih bisa bertahan kuliah, bekerja sambil mengajar di lalui dengan berbagai rintangan. Berpikir akan berjalan sesuai yang di inginkan, ternyata tidak sakit itu membuatku semakin tak kuat bertahan.
Aku hanya bisa berharap semoga penyakitku segera sembuh, dan bisa kembali melakukan aktivitas. Selama tiga bulan dengan penyakit lambung serasa hampa dunia rasanya. Hidup tanpa tujuan yang tak jelas, berharap akan berakhir namun tak kuasa ku menghadapi.
Bulan keempat Allah memberikan kesehatan padaku, betapa bersyukurnya perasaanku. Alhamdulillah dapat melakukan aktivitas kembali, mengajar sambil kuliah mengejar ketertinggalan. Begitu berat perjalanan hidupku.
Akhir sebuah perjalan selama kuliah kini mulai berangsur menuju penghujung. Walau berbagai rintangan dan cobaan akhirnya sampai juga penyusunan Skripsi. Aku berharap sekali Skripsiku bisa selesai, agar kuliah segera berakhir. Jika kuliah berakhir mungkin orangtuaku akan bahagia dan penderitaanpun sedikit berkurang.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Insha Allah perjuangan yang ikhlas diridhai Allah. Tak ada usaha yang siasia. Setiap usaha ada balasannya.
Amin
Aamiin...Sabar dan ikhlas menjalani Pak..
Terimakasih bunda
Masyaa Allah,.berat juga sampai ikut mobil pisang seperti itu.namun sejujurnya,itu jg saya lalui..sama,cmn sy ikut truk tebu..bkn krna tdk ada bus,.tp tdk biaya disamping brrhemat juga wktu kuliah..semangat..
Subahanallah
Aamiin ... Semangat
Terimakasih