Kaboelsiagian

Ada sebab mengapa kita mengenal seseorang itu dalam hidup kita. Sama ada kita perlu mengubah hidup dia atau dia mengubah hidup kita....

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #20)

Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #20)

# TantanganGurusiana.id

#30HariMenulisGurusiana.id #TantanganMenulisKe20#03/02/2020

Panggilan Hati Jadi Guru

Paragraf 20

"Om ma baru habotoan, ala omak na songoni do hapengan. Be a dope baenon mungkin masongni dalan caritona, au pe na pasrah tu namarkuaso i. muliate ma omak, mungkin on ma dalan na tarbaik di hangoluanku". Tak menyesali apa yang telah di perbuat omak

"Ucok, antarkan kaulah bontot ayah kau ni, omak rasa dah lapar ayah kau tu. Segeralah kau bersiap-siap, sambil omak kau ni siapkan bontotnya". Keliatan sekali senyum dalam gurauan omak menyampaikannya

Tanpa basa-basi dengan tebar senyum mengiyakan perintah omak. Sesaat setelah obrolan kami sedang seru dan mengharukan, pecah dengan keseruan bahasa dan ekting omak yang lucu. Aduh, hampir telat ngantarnya. Hihi!

@@@

Semakin cinta saya dengan profesi guru, saya senang ada kepuasaan tersendiri yang sulit di ucapkan dengan kata-kata. Pencapaian ini sulit di percaya, hampir saja aku tak percaya. Keliatannya memang mudah tapi ternyata profesi ini banyak yang menginginkannya, antri orang lain yang membutuhkan untuk mendaftar jadi guru honorer. Beruntung sekali saya.

Dari pencapaian ini tentu pula dengan kesabaran. Berproses dari waktu-kewaktu. Bekerja sesuai perintah atasan, tepat waktu dalam bekerja. Menjaga nama baik sekolah. Menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila. Saling mengisi, maju bersama sukses bersama, banyak belajar dari teman-teman guru. Saling berbagi pengetahuan. Melakukan yang terbaik mengajar dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah bosan.

Mengajar anak-anak yang lucu menyenangkan, menambah keceriaan. Menambah kegembiraan dalam menemani belajar bersama, satu demi satu di tuntun menggoreskan huruf dan angka. Menuliskan berbagai bentuk pembelajaran serta mempraktekkan contoh-contoh sesuai tuntutan kurikulum. Ada yang belum bisa membaca, ada pula yang belum faham.

Perbedaan karakter anak-anak malah menjadi tantangan untuk mengajarinya, ada kepuasan tersendiri untuk membimbing dan mengarahkannya. Apakah perasaan ini yang di rasakan guru-guru di indonesia, sampai ada yang kuliah bagian keguruan dan menjadi cita-citanya. Ahh, sudahlah tar juga ada solusinya sekarang yang terpenting bontot ayah ini harus sampai ketujuan. Huhh..!

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

pusing ucok..ambo..cr ksmusnya ta ada juo ini..

04 Feb
Balas

Wkwkwkk...sabar Uda

04 Feb



search

New Post