Kaboelsiagian

Ada sebab mengapa kita mengenal seseorang itu dalam hidup kita. Sama ada kita perlu mengubah hidup dia atau dia mengubah hidup kita....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya Part 2 Selesai

Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya Part 2 Selesai

Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya

Pembelajaran harus mampu menggerakkan anak untuk mencapai potensinya. Belajar itu berangkat dari apa yang sudah di ketahui anak. Bukan apa yang belum di ketahui. Kalau berangkat dari apa yang belum diketahui, anak akan bingung. Ia sama sekali merasa asing dengan materi yang di berikan. Beda jika berangkat dari yang sudah diketahui, anak mempunyai bayangan dari pengetahuan sebelumnya.

Belajar adalah proses menjadikan anak menjadi tahu, mengerti, memahami dan menginternalisasi pengetahuan. Dalam hal ini tentu saja anak merupakan subjek sekaligus pusat kegiatan belajar.

Sebagai pusat pembelajaran, kebutuhan anak harus terpenuhi. Anak perlu merasa aman, nyaman berharga dicintai, dan di pahami. Ini adalah kebutuhan primer, tidak bisa di hilangkan. Perasaan aman, nyaman, berharga, dicintai dan dipahami akan mendorong munculnya motivasi kesadaran anak untuk menulis.

Setelah tumbuh motivasi belajarnya, anak perlu hal yang menyenangkan dalam belajar. Apa yang dekat dan dikenal baik oleh anak merupakan hal yang menyenangkan bagi anak. Oleh sebab itu, pembelajaran di kejar ke arah yang konstektual. Sesuatu yang akan mudah dipahami anak karena anak sudah mendapatkan pengalaman dalam bentuk lain yang berhubungan dengan materi yang di belajarkan.

Di sekolah pun kreativitas tidak dipandang penting. Guru dan orangtua lebih mementingkan anaknya mendapatkan nilai yang bagus daripada terasah keterampilannya. Ini bukan berarti anak yang kreatif nilainya akan jelek. Seharusnya sekolah mengembangkan kreativitasnya anak melalui kegiatan belajar. Bagaimana caranya supaya kreativitas bisa tumbuh dengan baik di sekolah?

Yang terlebih dahulu adalah dibangun lingkungan yang memungkinkan kreativitas bisa berkembang. Inilah susana sekolah yang memperhatikan kebutuhan berkembangnya kreatifitas. Kreatifitas akan berkembang dalam suasana yang terbebas dari rasa cemas dan tekanan.

Kreativitas adalah bagaimana menghasilkan ide-ide baru. Di dalamnya ada proses mengamati, berpikir, mencari cara baru dan mengambil keputusan. Semua itu terjadi karena ada proses berkreasi. Keterampilan proses inilah yang seharusnya dikembangkan.

Selanjutnya adalah menghilangkan kompetisi dan iming-iming hadiah. Kreativitas dipupuk ketika anak menikmati kegiatan dengan dorongan uang murni untuk berkreasi, tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan . Tanpa ambisi untuk jadi juara.

Demikianlah, mendidik anak menjadi kreatif membutuhkan keberanian. Keberanian untuk keluar dari praktik pengajaran konvensional yang hanya mengandalkan hafalan. Keberanian untuk memberikan ruang lebih lapang kepada anak berkreasi. Keberanian anak mengungkapkan gagasan, ide dan pendapat.

Lebih dari itu, dan yang paling penting, gurunya harus kreatif. Kalau guru tidak kreatif, lalu anak mendapatkan contoh dari siapa?. Lalu anak bagaimana menemukan bakat keterampilannya?.

Guru harus menjadi penggerak bagi anak agar ia menemukan keterampilan apa yang lebih cocok dan senang ia lakukan?. Suka ia lakukan, gemar dan rajin tanpa di suruh? Aktivitasnya mengalir tanpa dipandu, selesai tak terduga menghasilkan karya inovatif dan berpotensi untuk di tindaklanjuti.

Selesai

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Intinya guru penggerak harus kreatif dan inovatif ya Pak Guru. Mantap.Saran jika berkenan Pak Guru, ada beberapa kata salah ketik dan berulang dua kali.Misalnya: Yang terlebih dahulu "adalah" dibangun "adalah" lingkungan yang"belajarnys," anak perlu hal yang menyenangkan "dslam"

15 Feb
Balas

Terimakasih akan di perbaiki. Maaf pak saya yg salah

15 Feb

Keren tulisannya. Anak harus merasa nyaman dulu baru dia bisa belajar.

15 Feb
Balas

Betul sekali bunda, terimakasih

15 Feb



search

New Post