Kaboelsiagian

Ada sebab mengapa kita mengenal seseorang itu dalam hidup kita. Sama ada kita perlu mengubah hidup dia atau dia mengubah hidup kita....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya Part 1

Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya Part 1

Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya

Kurikulum menyediakan segalanya. Guru tinggal mengeksekusinya di kelas. Tak jarang banyak guru yang buta. Atau kalau tidak buta,ya buldozer. Buta karena tidak melihat kondisi anak didiknya. Cocok tidak sebuah materi diberikan kepada mereka? Sesuai tidak dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan agama? Mampu tidak mereka menyerap materi tersebut? (suhud_rois_ the cildren are the curriculum)

***

Ketika guru memutuskan ingin memberikan materi pelajaran pada anak didiknya, seharusnya guru tersebut terlebih dahulu memahami pertanyaan-pertanyaan di atas. Agar saat memberikan materi pelajaran seorang guru tidak merasa sesak, bingung, tidak buta menyesuaikan tagihan kurikulum, bahkan wajib di selesaikan.

Pembelajaran harus memperhatikan kebutuhan, kemampuan, perkembangan mental-psikologis dan, aspek sosio-kultural anak. Anak datang ke sekolah untuk belajar pada guru. Tugas guru untuk mendidik dan membimbingnya agar menjadi anak yang baik, trampil, dan pintar.

Pelaku utama dalam pembelajaran adalah anak. Anak menjadi pusat pembelajaran. Bila anak bertindak di luar kehendak gurunya bukan berarti anak itu anak nakal yang perlu di keluarkan dari kelas.

Kurikulum di tetapkan pemerintah menjadi acuan. Tetapi ia bukan kitab suci yang tidak bisa di otak-atik. Sejatinya, kurikulum pembelajaran yang paling ramah adalah anak itu sendiri. Potensi, kemampuan, kekuatan, kelemahan, latar belakang, dan segala yang ada pada diri anak adalah materi sekaligus sumber belajar yang harus di kembangkan.

Tindakan yang terbaik terhadap anak adalah memberikan bimbingan dan pendampingan di kelas secara maksimal, agar guru dapat memperhatikan serta mendeteksi potensi anak. Guru dapat maksimal menghitung langsung poin-poin serta mengukur keberhasilan belajar anak, dari tingkat perkembangan yang di capai.

Guru harus dapat menggerakkan anak didik mencapai potensinya, usaha yang di lakukan agar mencapai standar yang sesuai kemampuan dan kebutuhan kurikulum.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

hmmm..pingin tahu solusinya nih...apa iya .. bisa.?.

14 Feb
Balas

Akupun bingung dengan judulnya. Kasi saran dong???

14 Feb

Maaf ya pak ralat judul menjadi ".Menggerakkan Anak Menemukan Bakatnya"

14 Feb

Tlisan yg bgus, Pak. Dtunggu klnjutannya.

14 Feb
Balas

Terimakasih banyak

14 Feb



search

New Post