Part 3

Dalam rangka meningkatkan program literasi, di mulai dari rumah dan sekolah. Hal ini dapat menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Untuk mengembangkan minat dan bakat anak dalam berliterasi di sekolah maka sebagai seorang guru perlu menerapkan suatu cara yang tepat agar literasi digemari dari sejak dini

Upaya meningkatkan literasi tersebut di sekolah, awalnya setiap pagi seluruh guru dan siswa/i mengadakan membaca bersama di teras kelas. Terlihat anak-anak sangat antusias sehingga perlu adanya fasilitas yang memadai. Melihat hal ini saya tertarik dengan membuat pojok baca.

Kegiatan ini awalnya sulit dan kurang menarik bagi anak-anak karena bukunya belum banyak, disamping itu sekolah punya keterbatasan dana untuk membeli dan melengkapi buku-buku yang berhubungan dengan anak usia sekolah dasar serta menyediakan buku cerita bergambar, yang dapat menarik perhatian anak untuk termotivasi membaca.

Di perpustakaan sekolah memiliki berbagai buku, seperti fiksi dan nonfiksi serta buku-buku cerita yang menarik lainnya. Memiliki buku yang banyak akan mempermudah mendapatkan ilmu pengetahuan yang diketahui lewat buku yang di bacanya.

Kegiatan membaca harus dilatih secara terus menerus agar menjadi kebiasaan, kelak menjadi karaktek yang baik. Membuat tata tertib yang mengarahkan anak-anak untuk selalu membaca buku sebelum dan sesudah belajar. Saya melihat dampak dan manfaat setelah adanya pojok baca di sekolah.

Diharapkan kegiatan ini dapat memotivasi dan merangsang minat baca anak sehingga kesadaran akan gerakan literasi sekolah benar-benar berkembang dari sejak usia dini.

Rendahnya kebiasaan literasi disinyalir menjadi penyebabnya rendahnya posisi indonesia pada rengking PISA (Program penilaian belajar internasional) yang bertujuan untuk membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia,

Bersambung...