Kaboelsiagian

Ada sebab mengapa kita mengenal seseorang itu dalam hidup kita. Sama ada kita perlu mengubah hidup dia atau dia mengubah hidup kita....

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #7)

Panggilan Hati Jadi Guru (Paragraf #7)

#TantanganGurusiana.id #30HariMenulisGurusiana.id #Day7#TantanganKe7#21/01/2020

Panggilan Hati Jadi Guru

Omak yang sedari tadi memperhatikan saya. Ia sudah mulai mengerti. Bahwa ada sesuatu yang saya pikirjan. Dengan bismillah saya dekati omak saya. Sambil mengutarakan maksud rencana saya.

"Omak'. Ujarku dengan nada lembut

"Ahai cok". Tandasnya

"Gonan ma umak au kehe sian huta on". Tuturku padanya.

" Tu dia ho kehe" Balik tanya olehnya

"Maratto, morot tu huta ni halak umak" jawabku balik

Omak mulai menunjukkan kegelisahanya. Tampak wajahnya me merah. Lantas ia jawab dengan bahasa persatuan.

"Nak, kalau kau pergi? Siapa lagi yang menolong ayahmu mencari nafkah"

"Masih ada adik"? Mak.

"Adikmu tak dapat di percaya. Tidak pokus dalam bekerja. Selalu bolos ketika bekerja. Akhirnya hasil tidak mencukupi mengandalkan Ayahmu saja" "Justru karena itu mak, kalau saya cari pekerjaan di tempat lain abang berpikir untuk membantu serius" Jawabku agak sedih.

"Keputusan saya sudah bulat, mak?. Tekad saya merantau ingin memperbaiki tarap hidup supaya lebih mapan"

"Omak terdiam beberapa saat. Raut wajahnya berubah, rona memerah di pipinya menambah kesedihan. Hingga bening air matanya mengalir"

"Sebaiknya pikirkan dulu keputusanmu nak" Jawab ayah yang sedari tadi mendengar ungkapan tulus anaknya"

"Ayah tekad saya sudah bulat, ini sudah keputusan saya. Bukan karena alasan atau pengaruh dari siapapun"

"Baiklah. Kalau ayah sih? Setuju. Bagaimana dengan lain? Tutur ayah agak kecewa

"Setuju" Ucap kak tertua begitu juga dengan saudara lainnya.

"Bagaimana dengan Omak"? Tukasku dalam hati

Pelan tapi pasti, omak berkata lembut padaku. Air matanya mengalir mengucapkan kata-kata.

"Uccok", kalau memang itu keputusanmu omak mau bilang apa. Pergilah nak, semoga tercapai segala keinginanmu. Omak hanya bisa berdoa untukmu. Tetaplah ingat tuhan memintalah pada-Nya. Niscaya engkau akan mendapatkan apa yang engaku cita-citakan" Ibu lantas beranjak ke dapur. Seakan ada keterpaksaan di wajah

Di dalam keheningan. Kakak tertua juga meng-aminkan ucapan omak. Serentak dengan anggota keluarga lainnya.

"Dek, dengan siapa engkau pergi. Apakah sendiri dalam perjalanan" Kakak tertua ingin tahu

"Saya berangkat dengan teman saya. Ia besok kembali kuliah di Medan" Jawabku

"Budi Irawan teman aku, sudah 2 tahun ini ia kuliah di Medan. Saya tinggal di tempat pak Uda Sya'ban. Adik sepupu ayah" menjelaskan tempat aku di perantauan

"Dek, kalau kamu jadi berangkat jangan lupa sholat. Itu pesan omak kita. Jaga diri baik-baik. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Jangan nakal di kampung orang" Kata nasehat kakak tertua

"Aku hanya menundukkan kepala, menangisi nasehat kakakku yang juga menangis. Ia juga turut bersedih. Mengenang nasib bagian. Hidup yang serba pas-pasan. Orangtua sakit-sakitan". Masing-masing menghapus airmata dan beranjak tidur bejajar di rumah yang sempit yang sangat sederhan sekali".

Baiklah. Mari kita istirahat. Hari sudah larut malam dengan obrolan kita tadi kita doakan semoga berhasil.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ditunggu lanjutannya

21 Jan
Balas

Masih banyak yg hrs di benahi. Tapi saya ingin sekali menuliskannya.

21 Jan

Jadi sebuah novel. Siiip

21 Jan
Balas

Bahasa menuntutku untuk mencoba memahami, maklumlah saya dari Jawa Tengah.

21 Jan
Balas

Kalau sudah selesai 30 hari menulis saya akan terjemahkan. Maaf ya bunda fokus menulis dulu.

21 Jan

Bahasa menuntutku untuk mencoba memahami, maklumlah saya dari Jawa Tengah.

21 Jan
Balas

Lanjutannya....

21 Jan
Balas

Maaf pak, penggunaan tanda bacanya msh perlu diperhatikan. Terutama pemakaian titik dua.

21 Jan
Balas

Abang... Kalo ada bahasa abang tolong terjemahkan ya bang...

21 Jan
Balas

Kalau sudah selesai 30 hari menulis saya akan terjemahkan. Maaf ya bunda fokus menulis

21 Jan

oh begitu ya. Ok deh sukses selalu

22 Jan



search

New Post