Kaboelsiagian

Ada sebab mengapa kita mengenal seseorang itu dalam hidup kita. Sama ada kita perlu mengubah hidup dia atau dia mengubah hidup kita....

Selengkapnya
Navigasi Web
Ayah, Hidupku Adalah Milikmu.

Ayah, Hidupku Adalah Milikmu.

Ayah, Hidupku Adalah Milikmu.

Ayah adalah sosok manusia yang hebat yang mampu membawa bahtera rumah tangga. Menjalin hubungan penuh cinta, membina rumah tangga yang bahagia.

Harapan serta impian menjadi satu cita-cita.

Menggapai biduk cinta berjuta rasa di taman impian singgasana cinta.

Berhias intan dan permata di peraduan harapan dan asa di gubuk cinta lautan madu. Bermandikan kebahagiaan hingga saat anak terlahir ke muka bumi menjadi suatu kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Gubuk yang dulunya reot serasa seperti rumah istana yang di hiasi kerlap-kerlip bintang memesona.

Alangkah bahagia jika itu kita rasakan.

Kebahagiaan keluarga berawal dari rasa cinta dan kasih, betapa indah nikmat tuhan, nikmat yang mampu meringankan beban penderitaan.

Kehadiran buah hati menambah bahagia berharga.

Nikmat tuhan begitu nyata yang tak terdustakan.

Lebih dari itu ayah sangat banyak berkorban untuk diri dan isteri serta anak-anaknya.

Ayah selalu berdoa untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Dalam doa ayah selalu meminta agar kelak anak-anaknya dapat menjadi orang yang berguna dan berbakti kepada kedua orangtua.

Ayah senantiasa hadir mengisi seluruh kehidupan anggota keluarga, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan lainnya.

Ayah selalu hadir sebagai pelengkap sempurna kehidupan suatu keluarga.

Membentuk keluarga yang taat dan patuh kepada sang pencipta.

Ayah akan membimbing dan mengasuh, memelihara serta memberi petujuk mengarahkan anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh berguna bagi keluarga bangsa dan negara.

Ayah penyebab sekaligus pencipta kelahiran dengan perantara pasangan laki-laki dan Perempuan. Bahwa manusia diciptakan saling berpasangan saling membutuhkan saling menginginkan.

Mengerti bahwa hidup adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan.

Ayah akan tercipta sebagai penerus generasi dari nenek moyang yang bisa ia lanjutkan, sebagai penerus hidup generasinya.

Generasi yang mampu membawa dan menyelamatkan diri dan kekeluarga.

Generasi teladan yang mampu mendoakan orangtua, anak soleh yang taat dan berbudi luruh menjadi idaman dan harapan setiap keluarga yang di dambakan.

Namun jauh berbeda jika usia muda tak lagi menarik.

Wajah yang dulu indah pada waktunya akan tercipta retak seribu rona di lipatan halaian tangannya.

Kerut di pipi semakin menjajah, bahu yang dulu kekar kini meronta, menahan rasa sakit sekujur tubuh kian gigil.

Tersirat di kulit keriput, merebut kerut lemah tak berdaya.

Tanda itu kian jelas menghiasi seluruh tubuh yang tak dapat di mungkiri.

Helaian nafas akan tersengal-sengal menanggung beban yang makin sarat.

Sarat akan keadaan yang semakin sulit, dera di makan usia.

Usia bertambah tua menjadi rasa sakit, asa telah beradu sunyi.

Hasrat kian lumat, pikir jauh tak lagi serujuk dengan hati.

Mau tak lagi ingin, ingin pupus sirna di bawa resah menanti sebuah mukjizat.

Makan tak lagi enak, tidur gelisah mata seakan enggan membuka. Melangkah terasa berat badan terasa tak mampu menahan tubuh.

Tatapan mata kosong, mata tak lagi mengenali. Yang ada hanya pilu menembus relung hati.

Bayangkan jika posisi kita mengalami, renungkan rasa itu menimpa kita, beban itu menimpa di usia kita.

Betapa tidak terbayangkan, betapa terasa pedih dan menyiksa terlebih anak dan puteri kita menjauh semua pada menghindar demi kepuasan dunia.

Semua menghindar saling tuding membuat alasan. Masing-masing sibuk mencari nafkah lupa akan apa yang diberikan ayahnya padanya.

Sungguh suatu kesalahan besar, yang harus di hindari. Sungguh malapetaka yang datang menimpa. Percaya atau tidak di kehidupan nyata banyak terjadi.

Jangan salahkan orangtua yang telah memperjuangkan kelahiran kita, jika ketiadaan harta dan kemewahan yang tidak mampu mereka siapkan untuk kita. Jangan menuntut banyak kepada orangtua terlebih orangtua kita sudah tua renta.

Jangan memaksa atau menyumpahi tuhan jika tidak terpenuhi hasrat serta keinginanmu. Jangan membentak ibumu yang lemah tak berdaya.

Jangan-jangan engkau sudah dirasuki syaitan. Sebaiknya kita bersyukur dan jangan takabur kupur akan nikmat. Hanya meminta tak mau bekerja. Malas berusaha makan tidur ranjang hingga reot. Gaya orang kaya tampilan keren hanya kulit luarnya saja.

Telusuri kembali manusia di ciptakan untuk apa?, kemana tujuan hidup sebenarnya?, mengapa kita di lahirkan? Apa sebenarnya yang kita cari? Siapa yang bertanggung jawab atas kita?

Dirimu dan diriku sama-sama punya orangtua Orang tua yang melahirkan Kita adalah kepunyaannya, kita wajib patuh atas perintahnya, karena kita adalah miliknya.

Orang tua berhak mengatur serta memerintahkan kita, membawa serta menempatkan di mana saja ia kehendaki. Jadi tetaplah menghargai orangtua meskipun selemah apa ia, urus dan rawatlah sebagaimana ia merawat kita hingga tumbuh dewasa.

Aku perkenalkan ayahku yang paling aku banggakan, yang paling berjasa dalam hidupku, ibu serta abang dan adik. Mereka semua sangat sayang padaku ibu ayah kami semua saling menyayangi, melengkapi satu sama lain, saling berbagi mengisi kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Menjaga menutupi aib saling menasehati dan berusah untuk mengenal satu sama lain agar tercipta kerukunan keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.

Ayahku memang keras, keras dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya. Ayah tak ingin anaknya buta huruf ia selalu menekankan agar belajar dan belajar. Belajar membaca, menulis, memahami makna sebuah masalah memikirkan sesuatu tanpa memaknai terlebih dahulu akan berakibat fatal jika kurang memahami. Guru adalah di gugu dan di tiru.

Hindari pertikaian jika lebih banyak mudoratnya ketimbang pahalanya. Ingat sesuatu yang berlebih itu tidak baik. Perbuatan yang sia-sia akan memberatkan kita, baik dari segi kesempatan, waktu, tenaga bahkan usia.

Berbuatlah sesuai ketentuan yang di gariskan, ikutilah pedoman hidup Quran dan hadist. Begitu indahnya ungkapan kata dan nasehat yang ia sampaikan. Begitu bermakna kata-kata yang kaya akan nilai sosial.

Di sela-sela kesibukan ketika menyemai padi milik ayah. Hadir di balut kisah padu berbingkai begitu syahdu melantun rindu firman-firmannya.

Ibu sesekali menimpali bahwa semua yang nampak berasal dari apa yang tak nampak yaitu tuhan Allah Swt. Lihatlah dirimu dan juga ibu serta ayah. Sapakah yang menciptakan, untuk apa manusia di cipta sungguh indah ciptaan tuhan Allah Swt nak. Nak teruslah berdoa, hanya engkau tumpuan dan harapan ibu dan ayahmu kami sangat mengharapkan doa dari anak-anak yang soleh dan soleha.

Lihatlah usia kami sudah beranjak padu memaksa sesak, usia tua kami sudah unggul bertahta menggerogoti perjalanan panjang. Sakit ini seakan membunuh, pilu ini seakan tak berdaya lagi.

Alangkah indahnya lantunan doa-doamu nak, alangkah merdunya nyanyian puteri ibu padaku nyanyian ibu “surga di telapak kaki ibu”. Alangkah syahdunya untaian doa anakku alangkah sayangnya mereka padaku.

Kemana arah tujuan hanya kepada tuhan Allah Swt tempat mengadu, pasrah dan hanya PertolonganNya yang dapat menolong kiranya ampunan atas segala noda dan dosa. Terimalah pinta ampunilah semua baik yang di sengaja atau tidak di sengaja. Hapuskanlah.

Ayah ternyata mengerang kesakitan membuat sedih atas perkataan ibu hingga ia hampir lupa segalanya terbawa suasana air mata mereka tumpah, mengalir penuh penjuru. Teringat kisah lalu di saat kesulitan yang paling menyayat.

Aku hanya tertunduk dalam balutan cinta dan doa semoga terijabah amin ya robbal alamin.

Sudahlah ibu ayah mari kita selesaikan pekerjaan kita, sebelumnya minumlah kopi tubruk ini, agar reda rasa pilu yang merasuk. Ayah kali ini sepertinya begitu tertarik. Ibuku melangkah menghapiri ia berusaha menekan penderitaan yang lama ia rasakan. Kopi di cicipi sedikit reda lara duka yang terbelenggu.

***

Ya Allah semoga kiranya engkau senantiasa memberikan kesehatan kepada kedua orangtua hamba. Hanya kepadaMu hamba memohon dan meminta pertolongan. Tiada daya dan upaya hanya dengan pertolonganMu hamba dan kedua orangtua hamba dapat hidup. Dan dengan kebesaranMu tercipta kesulitan dan kebahagiaan. Hamba tidak meminta banyak hanya lindungilah hamba dan kedua orangtua hamba. Sayangilah mereka sebagaimana engkau menyayangi hamba diwaktu kecil.

Amin Allahuhumma Amin

Labuhanbatu Utara-Sumatera, 12 Desember 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus susunan kata-katanya dan menyentuh kalbu.

13 Dec
Balas

Alhamdulillah terimakasih

13 Dec

Ayah, pemimpin. Kata2 yang keluar dari mulut nya adalah amanah yang harus dilakukan. Barakallah.

13 Dec
Balas

Alhamdulillah cocok

02 Jan

Sosok ayah adalah inspirasi terbesar buat anak2nya..

14 Dec
Balas

Alhamdulillah semoga sehat selalu ayah kita ya bunda?

02 Jan

Baca tulisan ini kembali mengingat perjuangan sosok sang ayah. Sukses selalu

13 Dec
Balas

Alhamdulillah terimakasih. Semoga bunda sehat selalu

13 Dec

susunan katanya keren Pak

13 Dec
Balas

Terimakasih banyak bunda

15 Dec



search

New Post